Gambar kerja adalah set dokumen teknis berukuran presisi yang memuat tampak, potongan, detail sambungan, spesifikasi material, dan toleransi untuk memandu produksi furniture secara konsisten dan aman.
At a glance
Output: file DWG/PDF dengan layout terukur.
Pembaca utama: drafter, tukang, QC, purchasing.
Akurasi: menggunakan dimensi, simbol, dan notasi baku.
Sumber kebenaran: satu paket revisi terkini (revision-controlled).
Mengapa Gambar Kerja Penting untuk Furniture?
Tanpa gambar kerja, ide desain sering ditafsirkan berbeda di workshop. Hasilnya bisa meleset ukuran, boros material, bahkan gagal fungsi. Dokumen ini menyatukan persepsi semua pihak, mengurangi trial & error, dan menjaga lead time produksi.
Bagi pemilik usaha, gambar kerja yang rapi berdampak langsung ke efisiensi biaya. Bahan dapat dihitung akurat, waste ditekan, dan kualitas stabil dari satu batch ke batch berikutnya.
Apa itu technical drawing & kaitannya dengan gambar kerja?
Pertanyaan “Apa itu teknikal DRawing” (umumnya ditulis technical drawing) mengarah ke disiplin penggambaran teknik yang menjadi landasan gambar kerja. Technical drawing menyediakan aturan garis, simbol, toleransi, dan tata-baca universal agar gambar dipahami lintas tim.
Dalam furniture, gambar kerja adalah implementasi technical drawing yang spesifik produk: kabinet, meja, kursi, sampai booth komersial. Intinya, technical drawing = teori & standar; gambar kerja = penerapan praktis untuk satu produk.
Komponen Wajib Gambar Kerja Furniture
1) Sampul & indeks gambar
Halaman judul, nomor proyek, versi revisi, daftar sheet (index) agar mudah dicari dan dilacak.2) Tampak (elevation) & rencana (plan)
Menunjukkan proporsi dan posisi komponen di ruang. Sertakan skala dan arah (mis. tampak depan, kiri, kanan).3) Potongan (section)
Menjelaskan struktur dalam yang tak terlihat di tampak. Wajib untuk kabinet, laci, atau struktur rangka.4) Detail sambungan
Close-up (1:2, 1:1) untuk engsel, sekrup, dowel, biscuit, minifix, las, atau braket. Lengkap dengan jarak & arah bor.5) Dimensi & toleransi
Gunakan unit konsisten (mm), notasi Ø untuk diameter, ± untuk toleransi, dan clearance operasi (mis. celah laci).6) Spesifikasi material & finishing
Core (solid, plywood, MDF), lapisan (HPL, veneer), warna kode, dan catatan arah serat.7) Draftlist/BOM (Bill of Materials)
Daftar komponen terpotong: nama bagian, ukuran netto/kerf, jumlah, material, dan remark proses.8) Hardware/aksesori
Kode engsel, rel laci, handle, kaki adjustable, dan brand untuk memudahkan purchasing.9) Catatan fabrikasi & keselamatan
Instruksi laminasi, urutan assembly, perlindungan tepi, alat wajib, serta catatan K3 (keselamatan & kesehatan kerja).| Sheet | Isi Utama | Catatan |
|---|---|---|
| A0 | Cover + index | Nomor proyek, revisi, kontak |
| A1 | Tampak & rencana | Skala 1:10 atau 1:20 |
| A2 | Potongan | Skala 1:5 |
| A3 | Detail sambungan | Skala 1:2 atau 1:1 |
| A4 | BOM/Draftlist | Ukuran potong, jumlah |
| A5 | Spec & finishing | Kode warna/material |
Standar & Konvensi Umum yang Perlu Diikuti
Gunakan prinsip technical drawing untuk konsistensi. Rujukan umum: pedoman Autodesk, prinsip ISO 128 (konvensi garis & penataan gambar), serta standar dimensi & toleransi manufaktur.
Praktik baik:
-
Lineweight berbeda untuk tampak, potong, dan hidden line.
-
Dimensi non-ambigu: dari datum yang sama, hindari double dimension.
-
Simbol penyetelan (segi tiga/leader note) untuk adjustable feet, hinge overlay, dsb.
-
Title block berisi: nama gambar, skala, tanggal, drafter, checker, revisi.
Rujukan otoritatif:
-
Autodesk, dasar CAD & drafting: https://www.autodesk.com/
-
Artikel pengantar technical drawing: https://en.wikipedia.org/wiki/Technical_drawing
Workflow: Langkah Membuat Gambar Kerja (end-to-end)
Langkah 1 - Brief & data lapangan
Ambil ukuran ruang aktual (site measurement), foto titik kritis, dan grid elevasi. Simpan sebagai lampiran.Langkah 2 - Soft drawing/konsep
Sketsa bentuk & proporsi, palet material dasar, dan catatan fungsional. Ini menyamakan ekspektasi dengan klien.Langkah 3 - Pemodelan 3D ringan
Buat model berskala untuk deteksi dini tabrakan (interference) seperti bukaan pintu/laci.Langkah 4 - Turunkan ke 2D teknis
Produksi tampak, potongan, dan detail dari model/konsep. Tambahkan dimensi, notasi, dan skala konsisten.Langkah 5 - Susun BOM/Draftlist
Hitung ukuran potong, arah serat, jumlah komponen. Optimasi yield sheet/papan untuk minim waste.
Langkah 6 - Review & check
Checker memverifikasi ukuran kritis, toleransi, dan kemudahan fabrikasi. Pastikan title block & revisi benar.
Langkah 7 - Rilis ke produksi
Ekspor PDF (sheet) + DWG (jika perlu). Arsipkan versi: v1.0, v1.1 (minor), v2.0 (major).Tugas, Skill, & Peran Tim (#tugas • #skill)
Peran & tugas utama
-
Drafter/Juru gambar: menyusun gambar 2D/3D, dimensi, detail, BOM, dan revisi.
-
Desainer: menetapkan estetika dan fungsi; menyetujui intent desain.
-
Workshop/Produksi: memberi masukan feasibility, alat, dan urutan kerja.
-
QC: memeriksa kelengkapan & konsistensi.
-
Purchasing: menerjemahkan spec ke brand/seri hardware yang tersedia.
Skill penting
-
CAD (AutoCAD), modeler (SketchUp/Fusion 360) dasar.
-
Pemahaman material (solid, plywood, MDF, HPL, veneer, logam) & hardware.
-
Dimensi & toleransi; membaca dan membuat section/detail.
-
Komunikasi & kontrol revisi; dokumentasi tertib.
Quality Check & Error Umum (serta cara menghindari)
Kesalahan yang sering terjadi
-
Dimensi ganda/konflik antar sheet.
-
Tidak ada toleransi untuk gerak kayu/ketebalan finishing.
-
Tidak menandai arah serat (veneer/HPL).
-
Detail sambungan terlalu umum; workshop menebak.
-
BOM tidak sinkron dengan gambar (jumlah/ukuran).
Checklist QC singkat
-
Skala & satuan konsisten (mm).
-
Titik datum dimensi jelas.
-
Semua komponen punya nama/ID.
-
Detail sambungan lengkap (jarak bor/jenis sekrup).
-
BOM cocok dengan penomoran komponen di gambar.
-
Judul, skala, tanggal, revisi, lengkap di title block.
Glossary
Gambar kerja: set gambar presisi untuk produksi.
-
Technical drawing: disiplin penggambaran teknik yang jadi dasar gambar kerja.
-
Elevation/Plan: tampak/rencana.
-
Section: potongan untuk melihat struktur dalam.
-
Detail: pembesaran area sambungan/fit khusus.
-
BOM/Draftlist: daftar material & komponen terpotong.
-
Tolerance: batas penyimpangan ukuran yang diterima.
-
Title block: panel info gambar (nama, skala, revisi).
-
Hidden line: garis objek tersembunyi.
-
Datum: referensi dasar pengukuran dimensi.
FAQ
1) Apa Itu Gambar Kerja furniture?
Dokumen teknis berukuran presisi (tampak, potongan, detail, BOM) untuk memandu produksi furniture tanpa ambigu.
2) Apa itu teknikal drawing dan perannya?
Technical drawing adalah bahasa teknik: aturan garis, simbol, dimensi, toleransi dan pondasi agar gambar kerja dipahami lintas tim.
3) Format file terbaik untuk workshop?
Umumnya PDF untuk cetak dan DWG untuk referensi CAD. Pastikan versi revisi jelas.
4) Skala yang umum dipakai?
1:10–1:20 untuk tampak/rencana, 1:5 untuk potongan, 1:2–1:1 untuk detail sambungan.
5) Bagaimana menghindari salah produksi?
Gunakan datum yang konsisten, tulis toleransi, sertakan detail sambungan, dan lakukan QC silang sebelum rilis.
6) Siapa yang menandatangani gambar kerja?
Biasanya drafter (maker) dan checker/lead engineer; penanggung jawab proyek menyetujui (approved).
7) Apakah perlu gambar 3D?
Tidak wajib, tapi sangat membantu validasi proporsi dan komunikasi dengan klien.
Garis besar, gambar kerja adalah “peta” untuk membawa ide furniture ke hasil nyata yang presisi dan repeatable. Dengan mengikuti prinsip technical drawing, menyiapkan komponen wajib, serta QC yang disiplin, bisnis jadi lebih efisien dan minim revisi.
Pahami workflow, latih skill CAD, dan bangun kebiasaan dokumentasi rapi. Butuh pengantar ke drafting pemula? Baca juga artikel kami tentang Aplikasi untuk Drafter Pemula dan Apa Itu Drafter Furniture.
Terakhir, Apa Itu Gambar Kerja bukan sekadar gambar, ini adalah bahasa bersama yang bikin produksi berjalan akurat, efisien, dan konsisten.
Punya pertanyaan atau tips versi lo? Tulis di kolom komentar dan share artikel ini supaya makin banyak workshop yang naik kelas!

0 Comments
Posting Komentar